Jakarta adalah kota yang tidak pernah tidur, dan salah satu buktinya ada pada ragam kuliner malamnya yang selalu ramai. Di setiap sudut ibu kota, Kamu bisa menemukan berbagai pilihan makanan, mulai dari makanan modern ala kafe hingga kuliner tradisional yang tetap bertahan puluhan tahun.
Aku pribadi selalu merasa bahwa kuliner jalanan Jakarta punya daya tarik tersendiri, bukan hanya soal rasa, tetapi juga valuenya itu sendiri. Di antara sekian banyak kuliner malam, ada satu yang selalu jadi bahan obrolan yaitu Gultik Blok M.
Bagi sebagian orang mungkin terdengar sederhana, hanya gulai sapi dengan nasi. Tapi begitu Kamu mencicipinya, Kamu akan mengerti mengapa makanan ini bisa begitu legendaris. Aku sendiri pertama kali mencoba Gultik saat diajak teman nongkrong di kawasan Melawai, dan sejak itu, rasanya sulit untuk di lupakan.
Sejarah dan Asal Usul Gultik
Gultik, singkatan dari gulai tikungan, berawal dari kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Nama ini muncul karena para pedagang gulai sapi menjajakan dagangannya di tikungan jalan sekitar Blok M Plaza dan Melawai. Meskipun hanya berupa warung kaki lima, rasanya tidak pernah main-main. Gulai khas ini akhirnya menjadi legenda kuliner ibu kota dan selalu ramai pengunjung setiap malam.
Banyak orang, termasuk Aku, merasa bahwa kelezatan Gultik tidak pernah pudar meskipun sudah ada puluhan tahun. Bahkan, generasi muda hingga sekarang tetap menjadikan Gultik Blok M sebagai destinasi kuliner wajib.
Kenapa Gultik Blok M jadi Primadona

1. Cita Rasa yang Bikin Ketagihan
Jika Kamu bertanya, apa yang membuat Gultik begitu spesial? Jawabannya ada pada kuah gulainya. Kuah kental berwarna cokelat keemasan dengan bumbu rempah yang kuat langsung menguar begitu mangkuk disajikan. Potongan daging sapi empuk berpadu dengan nasi putih hangat membuat setiap suapan terasa sempurna.
Aku pribadi selalu menambahkan kerupuk dan sedikit sambal agar rasanya semakin mantap. Kamu bisa memilih tingkat kepedasan sesuai selera, dan itulah yang membuat Gultik selalu fleksibel untuk semua lidah.
2. Harga yang Bersahabat
Salah satu alasan Gultik tetap populer adalah harganya yang terjangkau. Dengan uang belasan ribu saja, Kamu sudah bisa menikmati seporsi gulai hangat lengkap dengan nasi. Bagi Aku, harga ini membuat Gultik tidak hanya enak, tetapi juga ramah di kantong. Maka tak heran, banyak anak muda, pekerja kantoran, hingga wisatawan betah nongkrong di kawasan ini sampai larut malam.
3. Suasana Blok M yang Ikonik
Makan Gultik tidak bisa dipisahkan dari suasana khas Blok M. Jalanan yang ramai, lampu jalanan yang berkelip, hingga deretan orang yang duduk di kursi plastik sederhana menjadi bagian dari daya tarik tersendiri. Aku merasa atmosfer ini memberi pengalaman berbeda dibandingkan makan di restoran mewah.
Kamu mungkin akan merasakan nostalgia tersendiri ketika duduk bersama teman-teman sambil menikmati Gultik panas di tengah malam Jakarta. Inilah alasan mengapa banyak orang tetap kembali ke Blok M meskipun sudah banyak pilihan kuliner modern di Jakarta.
Gultik sebagai Ikon Kuliner Malam Jakarta
Bagi pecinta kuliner malam, Gultik adalah salah satu tujuan utama. Lokasinya yang strategis, dekat dengan pusat hiburan dan transportasi umum, membuat Gultik mudah diakses siapa saja. Aku sering melihat orang dari luar kota rela datang hanya untuk mencoba Gultik langsung di tempat aslinya.
Jika Kamu seorang penjelajah kuliner, maka Gultik Blok M wajib masuk dalam daftar. Rasanya yang otentik, harga yang murah, dan suasana khas Blok M akan membuat Kamu paham mengapa kuliner ini bertahan hingga kini.
Tips Menikmati Gultik
Agar pengalaman makan Kamu lebih maksimal, berikut beberapa tips dari Aku:
- Datang di malam hari – suasana lebih ramai dan terasa khas.
- Jangan lupa tambah kerupuk – rasanya makin gurih.
- Pesan lebih dari satu porsi – kalau Kamu tipe yang cepat lapar, satu porsi sering terasa kurang.
- Ajak teman atau keluarga – Gultik lebih nikmat jika dinikmati bersama-sama.
Gultik dan Identitas Jakarta
Gultik bukan sekadar kuliner pinggir jalan, melainkan identitas Jakarta yang melekat. Sama halnya dengan kerak telor atau nasi uduk, Gultik Blok M telah menjadi bagian dari perjalanan kuliner kota metropolitan ini. Aku merasa, jika Kamu belum mencoba Gultik, maka perjalanan kuliner Kamu di Jakarta belumlah lengkap.
Kesimpulan
Gultik Blok M tetap menjadi incaran hingga sekarang karena rasanya yang otentik, harganya yang ramah di kantong, dan suasana ikonik di kawasan Blok M. Aku yakin Kamu akan sepakat bahwa gulai tikungan ini bukan hanya makanan, tetapi pengalaman kuliner yang membekas.
Jika Kamu sedang mencari kuliner malam terenak di Jakarta, jangan ragu untuk mampir ke Blok M dan merasakan sendiri kelezatan Gultik. Percayalah, sekali mencoba, Kamu akan selalu ingin kembali.
Sumber Referensi:
- Pengalaman pribadi Aku sebagai penikmat kuliner di Jakarta
- Liputan6.com – “Gultik Blok M, Gulai Terenak di Tikungan”
- Kompas.com – “Sejarah dan Popularitas Gultik Blok M”
- DetikFood – “Kuliner Legendaris Gulai Tikungan Blok M”